Sikap pelit dalam pengeluaran anggaran dapat ditemukan dalam ragam interaksi, baik di perusahaan antara bos yang pelit dengan para pegawainya, di sekolah antara kepala sekolah dengan para guru, hingga yang akan menjadi pembahasan utama pada artikel ini, yaitu suami yang pelit kepada istri dan anak-anaknya.
ย
Suami yang pelit umumnya menunjukkan sebuah perilaku yang super irit dalam pengeluaran. Dalam berinteraksi sehari-hari dengan istrinya, dia sering membatasi pembelian barang-barang yang menurutnya tidak cocok.
Pembatasan yang berlebihan tentu berdampak signifikan dalam menghemat pengeluaran kebutuhan dan menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga. Namun, dalam menjalankan bahtera rumah tangga, suami perlu mendengar pendapat istrinya terkait kebutuhan rumah yang mungkin menurutnya tidak urgen, namun sebenarnya penting bagi istri dan anak-anaknya.
Perlu digarisbawahi, sifat pelit yang hadir dalam interaksi rumah tangga tidak hanya terjadi pada suami, tetapi sebagian istri pun terkadang memiliki karakter pelit sebagaimana deskripsi di atas.
Sifat pelit pada salah satu pasangan tanpa komunikasi yang baik sering kali mengakibatkan relasi suami-istri menjadi tegang, bahkan dapat memicu pasangannya merasa kurang dihargai karena pendapatnya mengenai kebutuhan rumah tangga tidak dipahami dengan baik.
Oleh sebab itu, Islam melarang manusia memiliki sifat pelit atau kikir. Larangan bersifat kikir tentunya tidak spesifik dalam interaksi rumah tangga saja. Larangan ini ditegaskan langsung oleh Allah dalam Al-Qurโan, yaitu:
ูููุง ููุญูุณูุจูููู ุงูููุฐูููู ููุจูุฎูููููู ุจูู ูุง ุขุชูุงููู ู ุงูููููู ู ููู ููุถููููู ูููู ุฎูููุฑุงู ููููู ู ุจููู ูููู ุดูุฑูู ููููู ู ุณูููุทููููููููู ู ูุง ุจูุฎููููุง ุจููู ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉู ููููููููู ู ููุฑูุงุซู ุงูุณููู ูุงููุงุชู ููุงูุฃูุฑูุถู ููุงูููููู ุจูู ูุง ุชูุนูู ูููููู ุฎูุจููุฑู
Artinya, โJangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya mengira bahwa (kekikiran) itu baik bagi mereka. Sebaliknya, (kekikiran) itu buruk bagi mereka. Pada hari Kiamat, mereka akan dikalungi dengan sesuatu yang dengannya mereka berbuat kikir. Milik Allahlah warisan (yang ada di) langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.โ (QS โAli Imran, [3]: 180).
Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab tafsirnya menjelaskan, bahwa selain menegaskan larangan perilaku pelit, ayat di atas juga untuk menunjukkan cacian (dzamm) pada orang-orang yang pelit terhadap kebaikan dan hal-hal yang bermanfaat. Orang yang pelit sangat dicela dalam Islam, ia akan mendapatkan siksa yang pedih kelak pada hari kiamat. (Tafsir Mafatihul Ghaib, [Beirut: Darul Ihya at-Turats, cetakan ketiga, 1420 H], jilid IX, halaman 443).
Dengan demikian, Islam merespons tegas kekikiran. Sifat pelit atau kikir harus dihindari oleh manusia, termasuk suami dalam hal pengeluaran rumah tangga yang dibutuhkan istri dan anak-anaknya. Lantas, seperti apakah batasan atau ukuran seorang suami disebut pelit kepada istrinya dalam Islam? Mari kita bahas.
ย
Definisi Pelit menurut Para Ulama
Untuk menentukan standar suami dianggap pelit kepada istrinya, kita perlu mengetahui definisi pelit atau ‘bakhil’ dalam diskusi para ulama. Dengan mengetahuinya, maka justifikasi pelit terhadap suami tidak bias dan tidak terkesan asal tuduh saja. Berikut pendapat beberapa ulama dalam mendefinisikan pelit:
Merujuk penjelasan Imam al-Ghazali dalam kitabnya, sifat pelit (al-bakhil) adalah ketika seseorang tidak memberikan sesuatu yang seharusnya dia diberikan. Ia memaparkan:
ุงูููุจูุฎููููู ูููู ุงูููุฐูู ููู ูููุนู ุญูููุซู ููููุจูุบูู ุฃููู ูุงู ููู ูููุนูุ ุฅูู ููุง ุจูุญูููู ู ุงูุดููุฑูุนู ููุฅูู ููุง ุจูุญูููู ู ุงููู ูุฑูููุกูุฉูุ ููุฐููููู ูุงู ููู ููููู ุงูุชููููุตูููุตู ุนูููู ู ูููุฏูุงุฑููู
Artinya, โOrang pelit adalah dia yang menahan sesuatu yang seharusnya tidak ditahannya, baik menurut hukum syariat, maupun menurut etika kesopanan (muruah), dan hal itu tidak dapat ditentukan ukurannya secara pasti.โ (Ihya Ulumiddin, [Beirut: Darul Maโrifah, t.t.], jilid III, halaman 260).
Penjelasan al-Ghazali di atas memberikan implikasi bahwa pelit adalah perilaku tidak memberikan sesuatu yang seharusnya diberikan, baik berdasarkan hukum syariat maupun norma sosial. Meskipun demikian, menurutnya, batasan perilaku pelit tidak bisa ditentukan secara pasti karena bergantung pada konteks situasi dan kebutuhan masing-masing.ย
Namun, al-Ghazali menegaskan bahwa pelit dapat diidentifikasi ketika seseorang menahan harta dari tujuan yang sesuai dengan syariat dan etika kesopanan. Ia mengatakan:
ููููุนูููู ุญูุฏูู ุงููุจูุฎููู ูููู ุฅูู ูุณูุงูู ุงููู ูุงูู ุนููู ุบูุฑูุถูุ ุฐููููู ุงููุบูุฑูุถู ูููู ุฃูููู ูู ู ููู ุญูููุธู ุงููู ูุงูู ููุฅูููู ุตูููุงููุฉู ุงูุฏูููููู ุฃูููู ูู ู ููู ุญูููุธู ุงููู ูุงููุ ููู ูุงููุนู ุงูุฒููููุงุฉู ููุงููููููููุฉู ุจูุฎููููู
Artinya, โMungkin saja, batasan pelit adalah menahan harta untuk tujuan tertentu, di mana tujuan tersebut lebih penting daripada sekadar menjaga harta itu sendiri. Misalnya, menjaga agama lebih penting daripada menjaga harta. Oleh karena itu, orang yang menahan zakat dan nafkah disebut sebagai orang yang pelit.โ (jilid III, halaman 261).
Sedangkan dalam kitabnya yang lain, Imam al-Ghazali memaparkan bahwa orang pelit itu adalah mereka yang tidak mau berbagi dengan orang lain:
ุฅูููู ุงููุจูุฎููููู ูููู ุงูููุฐูู ููุจูุฎููู ุจูู ูุง ููู ููุฏููู ุนูููู ุบูููุฑููู
Artinya, โSesungguhnya orang yang pelit adalah dia yang enggan memberikan sesuatu yang dimilikinya untuk orang lain.โ (Bidayatul Hidayah, [Beirut: Darul Kutub Ilmiah, t.t.], halaman 18).
Sementara itu, menurut Syekh Muhammad bin Abdurrahman bin Abdurrahim al-Mubarakfuri, definisi pelit adalah mereka yang tidak menunaikan kewajiban-kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam kitabnya ia mengatakan:
ููุงููุจูุฎููููู ูููู ุงูููุฐูู ูุงู ููุคูุฏููู ุงููููุงุฌูุจู ุนููููููู
Artinya, โOrang yang pelit adalah ia yang tidak menunaikan kewajibannya.โ (Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jamiโit Tirmidzi, [Beirut: Darul Kutub Ilmiah, t.t.], jilid VI, halaman 81).
Jika mengacu pada pendapat al-Mubarakfuri, maka orang-orang yang tidak menunaikan kewajiban yang seharusnya ditunaikan dapat dikategorikan sebagai orang yang pelit.
ย
Dalam konteks berumah tangga, jika suami tidak memberikan nafkah dan kebutuhan yang wajib diberikan pada istri dan anak-anaknya, maka dirinya dianggap sebagai suami yang pelit.
Senada dengan pendapat al-Mubarakfuri, Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya menyatakan bahwa orang pelit adalah dia yang tidak memberikan sesuatu yang diwajibkan baginya. Jika dia telah memenuhi kewajiban tersebut, maka dia tidak termasuk sebagai orang yang pelit. Ia mengatakan:
ุงูููุจูุฎููููู ูููู ู ูุงููุนู ู ูุง ููุฌูุจู ุนููููููู ููู ููู ุฃูุฏููู ุงููููุงุฌูุจู ุนููููููู ููููููู ููู ู ููุณูู ูู ุจูุฎููููุงู ููุงููููู ูุง ุงููุจูุฎููููู ู ูุงููุนู ู ูุง ููุณูุชูุญูููู ุนููููููู ุงูุนูุทูุงุคููู
Artinya, โOrang yang pelit adalah dia yang menahan sesuatu yang wajib baginya. Maka, siapa pun yang telah menunaikan semua kewajibannya, tidak disebut pelit. Sesungguhnya, pelit adalah menahan sesuatu yang seharusnya diberikan.โ (Jalaul Afham fi Fadhlis Shalati โala Muhammadin Khairil Anam, [Kuwait: Darul โArubah, cetakan kedua, 1987], halaman 385).
ย
Kapan Suami Disebut Pelit?
Mengacu beberapa definisi serta penjelasan para ulama di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ukuran suami dianggap pelit adalah ketika ia menahan sesuatu yang seharusnya diberikan kepada istri, seperti tidak memberikan nafkah finansial yang berkaitan dengan sandang, pangan dan papan untuk istri dan anak-anaknya.ย
ย
Perlu dicatat bahwa justifikasi pelit kepada suami berlaku jika dirinya menahan atau tidak membelanjakan kebutuhan rumah tangga yang bersifat wajib. Namun, jika ia menahan diri dari bermewah-mewahan, berfoya-foya atau hidup hedonis, maka justifikasi pelit kepada suami tidak berlaku. Wallahu a’lam
ย
Ustadz Sunnatullah,Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.